LOGISTIKNEWS.ID – PT Indonesian Air & Marine Supply (Airin) melakukan memorandum off understanding/ MoU dengan PT Industri Kapal indonesia/IKI (Persero) mengenai rencana kerjasama operasi (KSO) optimalisasi lahan.
Adapun lahan milik PT IKI yang akan di optimalisasikan tersebut berada di kelurahan Pateten Dua kecamatan Aertembaga Kota Bitung dengan luas mencapai 22.855 meter.
MoU KSO PT IKI dan PT Airin itu telah ditandatangani langsung oleh Direktur Utama PT IKI Diana Rosa dan Direktur Utama PT Airin Rudolf Valintino, pada 7 Juli 2022.
Saat ini, PT IKI yang berkedudukan di Makassar itu merupakan badan usaha milik negara (BUMN) yang bergerak pada bidang usaha pembangunan kapal, perbaikan dan pemeliharaan kapal maupun alat apung lainnya memiliki aset tetap berupa lahan kosong yang memiliki potensi bisnis untuk dikembangkan.
Adapun PT Airin merupakan anak usaha BUMN PT Dok Kodja Bahari yang bergerak pada bidang jasa logistik, depo atau tempat penimbunaan sementara (TPS), Pergudangan dan memiliki ijin sebagai bada usaha pelabuhan (BUP).
Bahkan kini seluruh layanan pada fasilitas di Airin sudah menerapkan digitalisasi danĀ terintegrasi dengan sistem IT yang ada di Bea dan Cukai, termasuk penerapan autogate system di fasilitas TPS (tempat penunpukan sementara) yang di operasikan perseroan.
Direktur Utama PT Airin, Rudolf Valintino, mengungkapkan dalam pengembangan usahanya PT Airin terus bergerak pada tujuan dan misi penting yang membawa perusahaan untuk tetap fokus pada upaya kemajuan dan keberhasilan usahanya demi mendorong kemajuan perekonomian nasional.
Pengembangan Bisnis
PT Airin berdiri sejak tahun 1970 dan merupakan salah satu anak perusahaan BUMN PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari (persero) yang beroperasi pada lokasi strategis dalam wilayah kerja kantor (KPU) Bea dan Cukai Tanjung Priok Jakarta.
Pada tahun 1993, Menteri Perindustrian Hartarto, juga meresmikan fasilitas gedung kantor, depo peti kemas dan gudang konsolidasi PT Airin.
Sebagai perusahaan terunggul dalam kegiatan penyediaan tempat penimbunan sementara (TPS) di wilayah kerja pabean pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, PT Airin saat ini telah memiliki peralatan dan fasilitas guna menunjang kegiatan bisnisnya.
Rudolf yang kini juga menjabat Wakil Ketua Umum Aptesindo dan Pengurus KADIN Indonesia itu, mengatakan, pihaknya melakukan diversifikasi bisnis usaha-usaha masa depan secara konsisten termasuk antara lain; menjadi terminal operator untuk multipurpose terminal pelabuhan-pelabuhan strategis di daerah berkembang termasuk wilayah Semarang, Surabaya, Banjarmasin dan Batam.
Kemudian, menjadi Shipping Company/EMKL professional dari hulu ke hilir melayani terutama Dok Kodja Bahari dan Krakatau Steel.
Selain itu, menyediakan perangkat heavy equipment untuk PT. Dok & Perkapalan Kodja Bahari (persero).
Pada tahun 2021, pencapaian pendapatan PT Airin tercatat sebesar 135% terhadap rencana kerja anggaran perusahaan (RKAP), sedangkan
pencapaian laba laporan inhouse tahun 2021 yakni 125% terhadap RKAP.
Adapun pada tahun 2022 pencapaian pendapatan selama semester I tercatat 60% dari RKAP 2022 atau 132% terhadap RKAP Semester I tahun 2022.
“Sebagai anak usaha BUMN, imbuhnya, PT Airin berkomitmen penuh untuk mendukung perusahaan induknya yakni PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari,” ucap Rudolf.(*)