Dirjen Laut: Optimalkan Angkutan Laut Perintis untuk Konektivitas

  • Share
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Capt. Hendri Ginting, pada pembukaan Rapat Koordinasi nasional (RAKORNAS) Pelayaran Perintis dan Rede Transport TA 2022 di Surabaya pada Senin (29/8/2022).

LOGISTIKNEWS.ID – Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub mengajak stakeholder dan seluruh pihak terkait untuk tingkatkan sinergi tingkatkan optimalisasi Angkutan Laut Perintis demi wujudkan konektivitas di seluruh Indonesia.

“Konektivitas adalah tanggung jawab dan amanah yang harus kita jaga. Untuk itu angkutan laut kapal perintis harus dioperasikan dengan efisien, efektif dan akuntabel untuk menjaga konektivitas daerah,” ujar Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Arif Toha pada pembukaan Rapat Koordinasi nasional (RAKORNAS) Pelayaran Perintis dan Rede Transport TA 2022 di Surabaya pada Senin (29/8/2022).

Dirjen Arif beranggapan, ada beberapa hal yang harus diprioritaskan dan disinergikan agar layanan angkutan laut perintis dapat semakin optimal, antara lain meliputi pengelolaan angkutan laut perintis yang berkelanjutan dan harmonisasi dengan Kementerian/Lembaga lainnya dalam mendukung terwujudnya keselamatan maritim.

“Selain itu, ada beberapa hal lain yang juga harus disinergikan, yaitu pengawakan dan kompetensi kru kapal perintis, pengenaan tarif penumpang dan barang, ketersediaan Kuota BBM Subsidi, keteraturan dan kepastian Jadwal Perintis, pemasaran layanan angkutan perintis pada masing-masing Pemerintah Daerah, serta optimalisasi ruta angkutan laut perintis dan integrase dengan rute angkutan kapal PSO dan kapal Tol Laut serta kapal komersial lainnya,” terang Dirjen Arif.

Dirjen Arif mengatakan, peningkatan layanan oleh seluruh stakeholder dan penyelenggara Pelabuhan merupakan faktor utama dalam upaya meningkatkan pelayanan publik dalam hal konektivitas, produktivitas, dan ketepatan waktu layanan Kapal Perintis/Tol Laut.

Untuk itu, Arif berharap kepada para penyelenggara pelabuhan agar dapat mendukung penyelenggaraan Pelayanan Perintis dan Rede Transport ini dengan cara memberikan kemudahan layanan, biaya yang ekonomis, dan prioritas sandar di Pelabuhan bagi Angkutan Laut Kapal Perintis atau Tol Laut.

“Selain itu, tentunya diperlukan sinergi dengan ekositem wilayah kerja dengan tetap mematuhi ketentuan yang berlaku. Ini adalah tugas bersama dari pemerintah berkolaborasi dengan stakeholder dalam memberikan ruang dan ekosistem bagi sektor swasta agar dapat berperan lebih besar dalam meningkatkan konektivitas daerah,” tegasnya.

Dirjen Arif menekankan pentingnya meningkatkan layanan angkutan laut perintis sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat secara optimal.

“Lakukan evaluasi yang berkesinambungan atas pelayanan perintis yang telah ada, dengarkan masukan dari para pengguna layanan dan tindaklanjuti dengan cepat, sehingga manfaat pengoperasian kapal perintis dapat dirasakan oleh masyarakat dengan maksimal sesuai dengan spirit Rakor Perintis dan Rede Transport Tahun ini, yaitu Perintis 5G (Good Intention, Good Actions, Good Performances, Good Services, Good Governance),” tukas Dirjen Arif.

Sudah 117 Trayek

Sementara itu, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Capt. Hendri Ginting, menyampaikan bahwa pada tahun 2022 ini telah terselenggara sebanyak 117 trayek angkutan laut perintis yang melayani 548 pelabuhan singgah.

Dari jumlah itu 44 trayek dioperasikan oleh PT. Pelni melalui mekanisme penugasan sesuai Perpres Nomor 2 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik Untuk Kapal Perintis Milik Negara, dan 73 trayek lainnya dioperasikan oleh perusahaan pelayaran swasta melalui mekanisme pelelangan umum.

Sedangkan untuk Rede Transport terselenggara 16 trayek yang dilayani oleh PT. Pelni melalui mekanime penugasan sebagai bagian dalam mendukung program keperintisan.

“Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa pelayanan angkutan laut perintis merupakan sarana yang sangat dibutuhkan masyarakat terutama pada daerah tertinggal, terpencil, terluar dan perbatasan. Angkutan laut perintis ini telah beroperasi selama puluhan tahun yang konsisten sebagai bentuk kehadiran Negara dalam membantu mobilitas penumpang dan barang, serta perekat atau penghubung pulau-pulau di Indonesia,” jelas Capt. Ginting.

Capt. Ginting mengungkapkan, bahwa saat ini ruang fiskal/alokasi anggaran Pemerintah terbatas, sehingga Pemerintah didorong untuk dapat mengelola anggaran secara bijak, efisien dan efektif. Oleh karena itulah menurut Capt. Ginting, pihaknya melakukan analisa passenger factor untuk mengidentifikasi ruas-ruas trayek kapal perintis.

“Untuk ruas-ruas trayek kapal perintis yang load factor nya sudah tinggi akan ditawarkan ke sektor swasta/komersial. Sedangkan untuk ruas-ruas yang load factor nya rendah dan/atau terdapat trayek berhimpit akan dilakukan efisien. Selain itu pemodelan jaringan trayek kapal perintis yang optimal diharapkan dapat menciptakan anggaran yang efisien namun tetap bermanfaat untuk menumbuhkan ekonomi pada daerah yang disinggahi,” terang Capt. Ginting.

Capt. Ginting mengungkapkan jumlah trayek di 2023 masih sama dengan Tahun 2022 sebanyak 117 trayek. Hal ini mengidentifikasikan bahwa Pemerintah tetap ingin menjaga konektivitas daerah, khususnya daerah 3TP (Tertinggal, Terluar, Terpencil dan Perbatasan), namun juga juga mendorong keterlibatan sektor swasta karena pada bulan ini terdapat 1 (satu) kapal komersial milik swasta yang meyanai ruas perintis Pagimana – Wakai – Gorontalo.

“Kapal tersebut sudah berada di Pelabuhan Gorontalo sejak pertengahan bulan dan telah mengantongi persetujuan trayek, namun demikian masih dalam proses pngurusan bbm subsidi,” ucap Capt. Ginting.(am)

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *