Kinerja Sektor Transportasi & Pergudangan Terus Membaik

  • Share
Bantuan dari Kemensos dikirim dari Gudang -Bekasi, telah bergerak ke lokasi terdampak di Pandeglang- photo: kemensos.go.id

LOGISTIKNEWS.ID – Perkembangan usaha di sektor logistik, khususnya transportasi dan pergudangan diprediksi semakin membaik yang didukung kinerja positif dari indutsri pengolahan non-migas, seperti industri makanan dan minuman, kimia dan farmasi, tekstil serta di industri lainnya.

Kondisi itu tidak lepas dari peran penting pemerintah dan para pelaku bisnis dalam mendorong peningkatan perekonomian nasional.

Hal tersebut diungkapkan Material Handling Division Head Traktor Nusantara Arief Sugijanto kepada media baru-baru ini di Jakarta.

Untuk itu, imbuhnya, Perusahaan turut berkomitmen memberi peran secara aktif dan berkontribusi pada sektor logistik terutama pergudangan.

Komitmen mendorong pertumbuhan bisnis tersebut, salah satunya perusahaan mengikuti pameran Truck, Logistic, Mining & EV 2022 khusus untuk pameran forklift 2022 yang diadakan di JIExpo, Kemayoran, yang digelar diJakarta, pada 5-7 Oktober 2022.

Pada pameran Forklift 2022, Traktor Nusantara meluncurkan teknologi terkini dari segi keamanan beroperasi yakni SEnS+ (Smart Environment Sensor Plus) pada seri 8FBE18 yang di demo-kan pada saat pameran dan Enelore Lithium-Ion Batteries yang memiliki fitur quick charging dan penghematan energi secara optimal.

Menurut Ketua Umum DPW Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) DKI Jakarta, Adil Karim  industri transportasi dan pergudangan yang merupakan mata rantai dari kegiatan logistik sebagai salah satu sektor yang turut berkontribusi menopang pertumbuhan ekonomi nasional.

Ketua Umum DPW ALFI DKI Jakarta, Adil Karim

Adil mengungkapkan, pertumbuhan aktivitas logistik didalam negeri itu selain dipengaruhi upaya penanganan Covid-19 yang terus membaik oleh Pemerintah RI juga berbagai indikator lainnya termasuk bergeraknya industri manufacture, pengolahan, pertambangan dan pariwisata di tanah air.

“Indikator-indikator itu berkaitan erat dengan kegiatan supply chain atau rantai pasok yang muaranya dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional,” ucap Adil Karim.

Inflasi

Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, pada September 2022 terjadi inflasi sebesar 1,17 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 112,87. Dari 90 kota IHK, 88 kota mengalami inflasi dan dua kota mengalami deflasi.

Inflasi tertinggi terjadi di Bukittinggi sebesar1,87 persen dengan IHK sebesar 114,45 dan terendah terjadi di Merauke sebesar 0,07 persen dengan IHK sebesar 109,49. Sementara deflasi tertinggi terjadi di Manokwari sebesar 0,64 persen dengan IHK sebesar 113,97 dan terendah terjadi di Timika sebesar 0,59 persen dengan IHK sebesar 113,87.

Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,20 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakarrumah tangga sebesar 0,16 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,35 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,57 persen; kelompok transportasi sebesar 8,88 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,31 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,21 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,57 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,28 persen. Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,30 persen serta kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,03 persen.

Adapun tingkat inflasi tahun kalender (Januari–September) 2022 sebesar 4,84 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (September 2022 terhadap September 2021) sebesar 5,95 persen.[am]

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *