Petikemas JICT Lampaui 2 Juta TEUs pada 2022, Nasib TBS Gimana ?

  • Share
Kapal vessel milik CMA CGM Columbus JAX (JAX) saat sandar di Jakarta International Container Terminal (JICT) pada Senin (31/10/2022).

LOGISTIKNEWS.ID – Selama tahun 2022, Jakarta International Container Terminal (JICT) berhasil menghandle bongkar muat peti kemas sebanyak 2.007.777 twenty foot equivalent units (TEUs).

JICT merupakan terminal peti kemas tersibuk yang melayani kegiatan ekspor impor di Pelabuhan Tanjung Priok.

Berdasarkan catatan Logistiknews.id, Kantor Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok, telah giat menyosialisasikan rencana implementasi Terminal Booking System (TBS) bersama Instansi Pemerintah, Asosiasi Trucking beserta anggotanya, dan Perusahaan Truk Pelaksana STID Non Asosiasi (Mandiri) di Pelabuhan tersibuk di Indonesia itu.

Penerapan TBS di Pelabuhan Tanjung Priok sebagai bagian dari penerapan Single Truck Identification Data (STID), dimana pilot project TBS itu rencananya akan diterapkan pada PT Jakarta International Container Terminal (JICT).

Sosialiasi mengenai TBS tersebut juga telah melibatkan para Direktur Perusahaan Anggota Asosiasi APTRINDO DKI Jakarta, Para Direktur Perusahaan Anggota Asosiasi Organda /Angsuspel DKI Jakarta, Para Direktur Perusahaan Anggota Asosiasi Klub Logindo DKI Jakarta, dan Para Direktur Perusahaan Truk Pelaksana STID Non Asosiasi (Mandiri).

Berdasarkan data Pelabuhan Tanjung Priok, hingga 4 Januari 2023 total pemegang identitas tunggal truk / single truck identity (STID di Pelabuhan tersibuk di Indonesia itu mencapai 24.933 yang terdiri dari 23.330 truk kontainer dan 1.603 truk non-kontainer.

Ketua Umum DPP Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Gemilang Tarigan, sebelumnya mengungkapkan, secara tertulis asosiasinya telah dimintai masukan dan saran dalam pelaksanaan TBS di JICT itu.

Gemilang Tarigan, Ketua Umum DPP Aptrindo

Chairman Asean Trucking Federation (ATF) itu juga menegaskan TBS di pelabuhan Tanjung Priok Jakarta sejauh ini mendapat dukungan penuh dari para operator truk di pelabuhan tersibuk di Indonesia itu.

“Selain pihak trucking, cargo owner hingga operator terminal peti kemas juga menjadi pihak yang paling diuntungkan dengan adanya TBS itu lantaran layanan logistik dari dan ke pelabuhan Priok bisa semakin efisien,” ucapnya.

Disisi lain, imbuhnya, teknologi digital trucking dalam bisnis jasa logistik memudahkan mekanisme perusahaan jasa logistik dalam mendapatkan informasi secara jelas karena sistem dan jaringan sudah terintegrasi satu sama lain. Teknologi itu membuat pengiriman menjadi lebih efisien dan meningkatkan mobilitas.[am]

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *