LOGISTIKNEWS.ID – Industri otomotif Indonesia memegang peranan penting dalam perekonomian nasional, terutama pada aktivitas ekspor-nya.
Industri ini juga menyerap tenaga kerja terampil yang cukup besar, sehingga memberikan efek berganda bagi ekonomi daerah dan nasional yang cukup siginifikan.
Menurut Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga, dengan potensinya yang cukup besar serta tren pertumbuhan yang signifikan, masih ada peluang berbagai kerja sama perdagangan internasional untuk membuka akses pasar lebih luas bagi ekspor Indonesia, termasuk sektor otomotif.
Jerry mengatakan, di tahun 2022, industri otomotif berkontribusi hampir 4% dari total ekspor Indonesia. Sedangkan pada periode Januari hingga Juli 2023, ekspor otomotif Indonesia mencapai USD 6,2 miliar atau tumbuh sebesar 11% dibanding periode yang sama di tahun 2022 yang tercatat sebesar USD 5,6 miliar.
Baca Juga : Mengintip Kinerja Logistik & Bongkar Muat Kendaraan via IPCC
Baca Juga : Dukung IKN, IPCC Garap Terminal Ro-Ro di Semayang
Wamendag menyampaikan hal itu ketika menjadi pembicara pada Business Luncheon yang diselenggarakan oleh Kementerian Perdagangan bekerja sama dengan Toyota Indonesia yang berlangsung di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang, Banten, pada Rabu (18/10/2023).
Wamendag juga menyampaikan apresiasi kepada PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia yang telah menginisiasi penyelenggaraan Business Luncheon tersebut.
“Melalui acara ini, diharapkan dapat makin membuka berbagai kesempatan bagi Toyota untuk melakukan ekspansi ekspor ke negara-negara potensial,” ucapnya.
Baca Juga : Promosi Patimban kian Gencar, Kawasan Jawa Barat jadi Magnet
Sementara itu, berdasarkan data yang diperoleh redaksi, tren bongkar muat kendaraan niaga (mobil) melalui Indonesia Kendaraan Terminal (IPCC) masih bergerak positif meskipun sempat terjadi sedikit penurunan arus kargo/ kendaraan (mobil niaga) yang dihandle terminal IPCC pada September 2023.
Hal itu terjadi lantaran adanya penururan ekspor dan impor mobil, karena negara permintaan pasar di bulan lalu (September 2023) juga turun.
Baca Juga : Dirut PPI Fuad Rizal ‘Blak-blakan’ Soal Target Patimban, Yuk Simak…
Berdasarkan informasi keterbukaan publik IPCC, bahwa secara keseluruhan jumlah kargo kendaraan yang dilayani sepanjang bulan September 2023 cenderung variatif pada berbagai segmen kargo.
Tercatat, total kargo kendaraan Completely Built Up (CBU) di Lapangan Internasional pada bulan September 2023 ditangani IPCC sebanyak 35.465 unit, atau lebih rendah 7,90% secara month on month/ MoM dari bulan sebelumnya.
Adapun untuk alat Berat (termasuk Bus/Truck) sebanyak 979 unit, atau lebih rendah 2,59% MoM, dan General Cargo sebanyak 6.743 M3, atau alami kenaikan 17,73% MoM.
Baca Juga : Kunjungi Pelabuhan Patimban, PT Airin Jajaki Potensi Bisnis Logistik
Kondisi pada Terminal Domestik yang dikelola oleh IPCC juga tercatat variatif, dimana CBU sebanyak 25.148 unit, lebih rendah 10,15% MoM. Sedangkan alat Berat sebanyak 5.984 unit dan General Cargo sebanyak 5.274 M3 dimana masing-masing lebih rendah 13,84% MoM dan 15,17% MoM dibandingkan pencapaian yang sama di bulan sebelumnya.[redaksi@logistiknews.id]