Laba Bersih JAI Rp 166,8 Miliar, IKT Rp 212,2 Miliar

  • Share
Pelayanan IPCM/JAI

LOGISTIKNEWS.ID – Dua entitas usaha Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Group yakni PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IDX: IPCM) dan <span;>PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IDX:IPCC) melaporkan capaian laba bersih cukup signifikan pada tahun 2024.

Melalui keterangan resminya pada Rabu (26/3/2025), bahwa berdasarkan laporan  keuangan audited untuk tahun buku 2024, kinerja JAI atau IPCM mencatatkan laba bersih sebesar Rp 166,8 miliar meningkat 5,8% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 157,6 miliar.

Pendapatan pada 2024 naik 18,1% dari Rp 1,1 triliun menjadi Rp 1,3 triliun dengan kontributor utama pendapatan pada jasa pelayanan kapal yaitu penundaan (towage)  sebesar Rp 1,2 triliun atau 85,9% dari total pendapatan, disusul oleh pendapatan jasa pelayanan kapal pemanduan (pilotage) sebesar Rp 91,7 miliar atau 6,8% dari total pendapatan.

Sisanya disumbang oleh pendapatan jasa pengangkutan dan lainnya sebesar Rp 98 miliar atau 7,3% dari total pendapatan.

Kemudian, dari segmentasi pasar, pendapatan meningkat dengan kontributor utama pada segmen jasa Pelabuhan Umum atau 39,7% dari total pendapatan, naik 26,7% dari Rp 421,8 miliar secara YoY.

Kontributor pendapatan lainnya adalah jasa Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) sebesar Rp 230,7 miliar yang memberikan kontribusi 17,1% dan Terminal Khusus (Tersus) sebesar Rp 481,4 miliar yang memberikan kontribusi 35,8%, diikuti jasa pengangkutan dan lainnya yang berkontribusi senilai Rp 98,4 miliar.

“Dari segi laba usaha IPCM meningkat 12,9% dari Rp 183,8 miliar menjadi Rp 207,4 miliar. IPCM juga mencatatkan kenaikan total aset sebesar 8,4% dari Rp 1,5 triliun pada 2023 menjadi Rp 1,6 triliun pada akhir 2024,” ujar Direktur Utama IPCM, Shanti Puruhita.

Dia mengatakan, perseroan bersyukur dapat terus mempertahankan kinerja positif kami dengan adanya kenaikan pendapatan IPCM tahun 2024 yang berhasil menembus Rp 1,3 triliun.

“Kinerja baik ini tentunya turut didukung oleh pangsa pasar yang terus meluas serta dukungan kepercayaan pelanggan dan mitra kerja JAI yang berkontribusi positif pada eksekusi strategi komersial perusahaan di tahun 2024.”ucap Shanti.

Direktur Utama IPCM, Shanti Puruhita.

Selain mencatatkan kinerja keuangan yang solid, IPCM juga membuka optimisme dan menambah kekuatan baru melalui kerja sama Penyediaan Sarana Bantu Pemanduan Berupa Kapal Tunda untuk Pelayanan Jasa Penundaan Kapal di Pelabuhan Tarakan, Kalimantan Utara.

Selain itu, IPCM saat ini sedang  melakukan proses investasi strategis dengan Pembangunan 2 unit kapal tunda baru, guna memperkuat armada operasional dan meningkatkan kapasitas layanan perusahaan.

“IPCM juga terus berkomitmen terhadap transparansi serta tata kelola yang baik,” jelas Shanti.

Kinerja IKT

Sedangkan PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk/IKT (IDX:IPCC), berdasarkab laporan keuangan audited untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2024. mampu membukukan laba bersih sebesar Rp.212,22 Miliar yang merupakan capaian tertinggi dan pertama kalinya all time high di atas Rp.200 Miliar.

Capaian tersebut meningkat 11,19% dari tahun lalu yang sebesar Rp.190,85 Miliar yang didukung dari transformasi aspek komersial dan operasional serta standarisasi dan digitalisasi berbagai lini pendukung Perusahaan.

Torehan gemilang atas kinerja keuangan IPCC berhasil meraup pendapatan Rp.824,60 miliar atau meningkat 12,16% bila dibandingkan dengan capaian tahun lalu Rp.735,20 miliar.

Tanjung Priok sebagai penyumbang pendapatan sebesar 91,09% atau setara dengan Rp 757,77 miliar lalu diikuti oleh Terminal Satelit IPCC di berbagai wilayah Indonesia yang menyumbangkan 8,76% setara dengan Rp 66,34 (Belawan, Pontianak, Balikpapan, Makassar dan Banjarmasin yang baru dioperasikan per tanggal 1 Oktober 2024).

Adapun jika dilihat dari pendapatan per jenis cargonya, CBU menyumbangkan porsi pendapatan terbesar dengan Rp.613,61 miliar atau sekitar 74,79%, sedangkan untuk pendapatan alat berat dan bus/truck masing-masing tercapai Rp.80,45 miliar dan Rp.90,10 miliar atau sekitar 9,76% dan 10,93% dari pendapatan keseluruhan.

Direktur Utama IPCC, Sugeng Mulyadi menambahkan, pihaknya bersyukur dan memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Pelanggan, Vendor, Tim IPCC, Pemegang Saham/Investor dan Stakeholders atas pencapaian yang luar biasa ini serta tak lupa dukungan dan kepercayaannya kepada IPCC.

“IPCC berkomitmen untuk selalu memberikan pelayanan terbaik dari sisi keamanan, keselamatan dan penanganan seluruh cargo yang dilayani oleh Perusahaan,” ujarnya.

Dirut IPCC, Sugeng Mulyadi

Direktur Keuangan, SDM dan Manajemen Risiko IPCC, Wing Megantor menambahkan, pada tahun 2024, Perusahaan berhasil menerapkan pola bisnis baru yaitu implementasi single billing.

IPCC juga mencatatkan kenaikan total aset sebesar 3,49% dari Rp 1,78 triliun pada 2023 menjadi Rp 1,85 triliun pada akhir 2024 dimana kenaikan tersebut disebabkan oleh kenaikan Kas dan Setara Kas IPCC mencapai Rp 810 miliar yang naik sebesar 20,92%.[am]

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *