LOGISTIKNEWS.ID – Tokoh yang juga pegiat kepelabuhanan di Pontianak Kalimantan Barat, Hamdan Godang merespon positif adanya rencana PT Pelabuhan Indonesia (Persero)/Pelindo yang akan memulai pelayanan bongkar muat peti kemas di Terminal Kijing, di Mempawah Kalimantan Barat (Kalbar) pada akhir bulan ini.
Sebagai pelabuhan yang merupakan proyek stategis nasional, eksistensi Terminal Kijing diharapkan dapat mendukung kelancaran arus barang dan logistik maupun mengefisiensikan cost logistik di tingkat lokal (Kalbar) maupun secara nasional.
Apalagi, ujar Godang, sejumlah fasilitas dan peralatan bongkar muat yang mumpuni juga telah tersedia saat ini di Terminal Kijing.
“Ya karena itu, harus dioptimalkan. Manajemen Pelabuhan harus siap untuk itu, dan stakeholders diluar pelabuhan juga harus siap. Tahap awal ini semoga bisa berjalan dahulu, nanti kita akan evaluasi bersama dimana jika ada hambatannya,” ujar Godang yang pernah memimpin APBMI Kalbar, kepada Logistiknews.id, pada Sabtu (14/6/2025).
Godang juga mengatakan sosialisasi terhadap layanan petikemas di Terminal Kijing telah disosialisasikan kepada stakeholders pada Jumat (13/6/2025). “Kita siap dan dukung,” tegas Godang.
Layanan petikemas di Pelabuhan Kijing tersebut merupakan kolaborasi dan sinergi antarentitas bisnis pada grup usaha Pelindo, yakni Pelindo Terminal Petikemas (SPTP), Sub Holding PT Pelindo di bidang peti kemas dan Pelindo Multi Terminal (SPMT), Sub Holding PT Pelindo di bidang multipurpose. Sebelumnya Terminal Kijing telah melayani kargo non-peti kemas seperti curah kering, curah cair, dan general cargo.
Hal itu juga merupakan bagian dari komitmen Pelindo dalam mendukung penguatan konektivitas arus logistik di Indonesia.
Sosialisasi
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Pelabuhan Kelas I Pontianak, Capt. Dian Wahdiana, menyambut baik rencana pengoperasian pelayanan peti kemas di Terminal Kijing. Menurutnya hal tersebut akan sangat berdampak positif terhadap kelancaran logistik, tidak hanya di Kota Pontianak, tapi juga bagi Provinsi Kalimantan Barat. Terminal Kijing menjadi solusi yang diberikan Pelindo atas adanya keterbatasan kedalaman alur pelayaran di Sungai Kapuas yang menghambat masuknya kapal-kapal berukuran besar ke Pelabuhan Dwikora Pontianak.
“Kami sangat mendukung dan menyambut baik dimulainya pelayanan peti kemas Pelindo di Terminal Kijing. Tentunya hal tersebut akan semakin memudahkan pengguna jasa logistik, karena dengan semakin besarnya ukuran kapal yang dilayani pelabuhan, maka kapasitas muatan kargonya pun semakin banyak, sehingga pada akhirnya diharapkan dapat menekan biaya logistik menjadi lebih efisien,” ujar Capt. Dian, dalam sosialisasi yang diselenggarakan oleh Pelindo kepada seluruh perusahaan pelayaran, asosiasi pengguna jasa kepelabuhanan di Pontianak pada Jumat (13/6/2025).
Pihaknya juga menekankan agar dalam pengoperasian Terminal Kijing, Pelindo selalu mengedepankan aspek keamanan dan keselamatan kerja. Agenda tersebut juga dihadiri antara lain, oleh DPC Indonesia National Shippowners Association (INSA) Pontianak, DPW Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI/ILFA) Kalbar, Kepala Kanwil Bea Cukai Kalimantan Barat, dan Kepala Badan Karantina Pontianak.
Respon Pelayaran
Pada kesempatan itu, Asosiasi Nasional Pengusaha Pemilik Kapal Indonesia (INSA) Pontianak mendukung rencana pengoperasian Terminal Kijing untuk kegiatan bongkar muat peti kemas.
Ketua DPC INSA Pontianak, Tju Fo Phin, mengatakan, pengoperasian Terminal Kijing menjadi salah satu langkah maju, sebagai mitigasi atas Pelabuhan Dwikora yang berada di Sungai Kapuas.
Menurutnya, pelabuhan sungai memiliki kecenderungan terjadinya sedimentasi yang berakibat pada kedalaman alur dan kolam pelabuhan.
Sementara itu General Manager Pelindo Pelabuhan Pontianak Kalbar Yanto, mengatakan, pada tahap awal, untuk pengoperasian layanan bongkat muat peti kemas di Terminal Kijing, Pelindo menyiapkan peralatan berupa 2 unit Harbour Mobile Crane (HMC). Selain itu, disiapkan juga alat untuk penumpukan peti kemas di lapangan, jenis reach stacker (RS) dan juga truk untuk pengangkutan di terminal.
“Secara bertahap pada tahun 2026 nanti, Pelindo juga akan mendatangkan quay container crane (derek peti kemas di dermaga) dan juga rubber tyred gantry (RTG atau derek peti kemas di lapangan penumpukan,”ungkap Yanto.[am]