LOGISTIKNEWS.ID – Kepala Bidang Logistik dan Rantai Pasok KADIN Indonesia, Akbar Johan mengingatkan penyiapan fasilitas hub logistik yang diinisiasi PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) di rest area Jalan Tol Cibitung Cilincing (JTCC), mesti menciptakan efisiensi pada layanan logistik termasuk ekosistemnya.
“Tentunya ekosistem logistik tersebut diharapkan tidak lebih mahal namun sebaliknya bisa memberikan nilai tambah positif bagi perekonomian nasional khususnya sektor logistik dan transportasi,” ujar Akbar kepada Logistiknews.id, pada Sabtu (25/2/2023).
Dia mengatakan, sebagai additional infrastruktur logistik nasional, Kadin mengapresiasi inisiasi dan program action BUMN kepelabuhanan tersebut.
Apalagi, imbuhnya, Pelindo group sebagai BUMN tentunya telah melakukan kajian bisnis komprehensif sehingga kelayakan pembangunan hub logistik di JTCC tersebut sudah feasible untuk bisa segera diimplementasikan.
“Harapannya, optimalisasi JTCC itu nantinya bisa maksimal dengan akses yang bisa menyambung konektivitas antata port dan hinterlandnya yang lebih cepat, sehingga kelancaran arus barang bisa terpenuhi baik itu domestik maupun international,” ucap Akbar Johan.
Sementara itu, Ketua Gabungan Perusahaan Eksportir Indonesia (GPEI) DKI Jakarta Irwandy MA Rajabasa, berharap layanan konsolidasi kargo ekspor maupun impor di fasilitas hub logistik JTCC nantinya tidak menimbulkan biaya tambahan bagi pemilik barang.
“Kehadiran fasilitas konsolidasi kargo seperti itu tidak masalah asalkan sesuai dengan kebutuhan pelaku bisnis saat ini dan dimasa mendatang atau hinterlandnya. Jangan sampai fasilitas sudah disiapkan justru idle atau tidak ada yang mau memanfaatkan lantaran ada cost tambahan,” ujar Irwandy, kepada Logistiknews.id, pada Sabtu (25/2/2023).
Sebagai informasi, JTCC memiliki panjang total mencapai 34,76 km yang pembangunannya dibagi menjadi empat seksi. Seksi 1 Cibitung – Telaga Asih 3,03 kilometer sudah beroperasi sejak 2021 lalu. Sedangkan seksi 2 Telaga Asih – Tambelang 10,10 kilometer dan seksi 3 Tambelang – Tarumajaya 14,3 kilometer beroperasi pada September 2022. Lalu seksi 4 Tarumajaya – Cilincing 7,5 kilometer pada April 2023.
Adapun PT Pelabuhan Indonesia atau Pelindo, kini tengah membahas rencana kerja sama dengan beberapa mitra untuk mengembangkan hub logistik baru di JTCC itu.
Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono mengatakan pembangunan hub logistik akan dibangun pada kawasan rest area ruas tol JTCC tersebut.
Kehadiran kawasan logistik terpadu di wilayah itu akan memberi nilai tambah pada ekosistem logistik di Indonesia. Hub logistik tersebut nantinya akan memudahkan perusahaan dalam mengkonsolidasikan kargonya sebelum masuk ke pelabuhan Tanjung Priok.[am/hl]