LOGISTIKNEWS.ID – Penguasaan pasar atau market share Logistik nasional di kawasan Asean saat ni mencapai 45%.
Namun meskipun market share itu cukup besar namun tingkat kesulitan logistik di Indonesia cenderung tinggi.
“Setidaknya hal itu tercermin dalam laporan yang dirilis world bank atau bank dunia pada 2023 lalu. Untuk itu diperlukan kolaborasi dari cukup banyaknya platform logistik yang ada saat ini melalui NLE,” ujar Direktur IKC-Direktorat Jenderal Bea dan Cukai/Kepala Pelaksana Harian NLE, Rudy Rahmaddi, di Forum Diskusi ‘Menghadapi Tantangan Logistik Global’ yang di gelar DPW Asosiasi Logistik dan Forwarder (ALFI) Jawa Barat, di kawasan Jababeka Cikarang pada Rabu (3/7/2024).
National Logistic Ecosystem (NLE) merupakan ekosistem logistik yang memadukan secara harmonis arus barang dan dokumen internasional mulai dari kedatangan sarana pengangkut hingga barang berada di gudang.
Dia mengatakan, dalam upaya memperbaiki sistem logistik nasional, fokus Pemerintah saa ini adalah dengan mengimplementasikan NLE.
Sebagaimana diketahui, perbaikan sistem layanan logistik nasional telah diamanatkan melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 26 Tahun 2012 tentang Cetak Biru Pengembangan Sistem Logistik Nasional yang kemudian diteruskan melalui penerbitan Paket Kebijakan Ekonomi (PKE) Tahap XV pada 2017 untuk pengembangan usaha dan daya saing penyedia jasa logistik nasional.
Kemudian, Pemerintah juga melanjutkan dengan Reformasi Logistik 3.0 melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 5 Tahun 2020 tentang Penataan Ekosistem Logistik Nasional (National Logistic Ecosystem/NLE).
“NLE bertujuan menghapus duplikasi dan sekat-sekat sebelumnya, melalui digitalisasi dan kemudahan layanan single submission,” ucapnya.
Ditempat yang sama, Direktur Komersial dan Teknik Subholding Pelindo Solusi Logistik (SPSL) Indrasari Rachmaputri, mengatakan, pihaknya berkomitmen memacu kinerja dan layanan logistik untuk mewujudkan efisiensi kepada customer.
“Caranya, kami mengdopsi sistem teknologi untuk mendukung orkestrasi layanan logistik tersebut,” ujar Ruri- panggilan akrab Dirkom dan Teknik SPSL itu.
Selain itu, ungkapnya, SPSL juga sedang menggodok penyiapan ‘customer portal’ untuk integrasi manajemen sistem layanan SPSL, termasuk untuk layanan trucking, maupun behandle.[redaksi@logistiknews.id]